Jumat, 23 Desember 2011

"Biarlah orang menganggapku bodoh, daripada dianggap pintar padahal banyak yang belum aku ketahui. Aku ingin belajar sebanyak-banyaknya dari orang sehingga aku mantap dalam berikhtiar"



Takalar, 11:05 PM
Sang Pendaki Pelangi


Sabtu, 17 Desember 2011

Hiduplah Bersama Allah

Kawan, Tahukah engkau?
Di dalam hati kita terdapat gulungan kusut yang tak dapat diuraikan kecuali dengan menghadap Allah SWT;
Di dalam hati kita terdapat kebuasan yang tak dapat dihilangkan kecuali dengan mendekat kepada-Nya;
Di dalam hati kita terdapat kesedihan yang tak dapat dihilangkan kecuali dengan kebahagiaan mengenal-Nya dan benar dalam penghambaan kepada-Nya;
Di dalam hati kita ada keresahan yang tak dapat diredam kecuali dengan berlari kepada-Nya;
Di dalam hati kita ada kebutuhan yang tak dapat dipenuhi kecuali dengan cinta pada-Nya.
Oleh karena itu, hiduplah bersama Allah, niscaya Allah akan selalu bersamamu. Sehingga 'gulungan kusut', 'kebuasan', 'kesedihan', dan 'keresahan' tak mendatangi dan menghampiri hati.
Kembalilah pada allah, ingatlah pada-Nya di setiap saat, dan ikhlaskanlah diri kepada-Nya untuk memenuhi 'kebutuhan' itu. Karena walaupun dunia seisinya diberikan, niscaya tidak akan mampu menutupi 'kebutuhan' tersebut.
Jika hubungan seseorang dengan Allah baik, maka Allah akan menjadikan urusannya baik dan mudah. 



Takalar, di tengah merdunya rintik hujan...

Rabu, 14 Desember 2011

10 Ciri Pribadi Muslim


Selasa, 13 Desember 2011

Ayo Bertasbih!

Assalamu alaikum, Bismillahirrahmanirrahim.  Nun, walqalami wamaa yasturuun (QS. Al-Qalam:1). Demi pena dan apa yang dituliskannya...

“Telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”(QS. Ash-Shaff:1)
Kawan sekalian pernah naik gunung dan memerhatikan pepohonan di sekitar gunung itu?
Jika kita memerhatikan, saat ada angin yang bertiup, pepohonan itu akan bergoyang/bergerak ke kiri ke kanan. Betul tidak? jika diperhatikan secara seksama, pohon yang bergerak itu memiliki kemiripan dengan orang yang sedang berdzikir, menggerakkan kepala ke kanan-ke kiri. Dan menurutku pohon itu sebenarnya memang sedang berdzikir, tapi kita sendiri yang tidak mengetahuinya.
 "Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun". (QS. Al-Israa':44)
 Yah, itulah salah satu contoh bahwa semua yang ada di alam semesta ini bertasbih kepada Allah. Yup, Semuanya. Matahari, bulan, daun, burung dan alam semesta ini. Matahari bertasbih kepada Allah dengan memberikan kehangatan dikala kita baru saja terbangun di pagi hari. Burung-burung bertasbih dengan kepakan sayap-sayapnya dan kicauan-kicauannya. Alam semesta bertasbih dengan segala keteraturan, keindahan, pesonanya yang semua menjelaskan bagaimana keagungan Allah Azza wa Jalla.  Dan semua itu akan bertasbih hingga akhir zaman.

Dari semua hal itu muncullah pertanyaan, Sudahkh kita bertasbih kepada Allah SWT? Pantaskah kita tidak bersyukur dan bertasbih? Padahal kita ini manusia telah diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Di amanahkan akal, jasad dan ruh, lengkap. Tidakkah kita malu dengan makhluk lain yang senantiasa bersyukur. Sedangkan kita, makhluk yang katanya 'terbaik' namun enggan atau tidak bertasbih dan berdzikir kepada Allah. Apa kata dunia? hehe

Subhanallah, alhamdulillah, La ilaha illallah, Allahu akbar!

^^Maaf jika tulisannya tidak sistematis, maklum masih belajar menulis..
Takalar, 13 Desember 2011, 5:17
Sang Pendaki Pelangi

Sabtu, 10 Desember 2011

Gerhana Bulan, Yuk Tafakkur!

Assalamu alaikum, kawan!
Hari ini, tanggal 15 Muharram 1433 / 10 Desember 2011. Akan terjadi gerhana bulan yang bisa dilihat jelas sekitar pukul 19.46 WIB. Namun totalitasnya kan terjadi sekitar pukul 21.07 hingga 21.57 WIB, selama 50 menit, dengan puncak gerhana pukul 21.32.
Tapi kayaknya di daerah tempat tinggalku tidak dapat terlihat (sedih). Malam ini, langit sedang mendung (mau hujan), bulannya tertutupi oleh awan. (emang sapa yang nanya? tidak ada, kan ini blogku jadi semauku mau nulis apaan, hehe).

Kawan, kalau kita berbicara tentang gerhana bulan. Selalu mengingatkan kita pada sesuatu yang tak terjangkau, indah membawa kedamaian dan tak habis pikir, kenapa bisa melayang, menggantung dan bersinar di atas sana (langit) secara beraturan?
Kawan, bila benar kita berakal, tidakkah diri terkesima dengan hal yang bisa jadi ini di luar akal kenapa susunan angkasa (posisi gerhana bulan) itu begitu rapi, kokoh, sempurna, terangkai begitu indahnya?

"Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda". (Al-Hijr: 75)

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Ali Imran : 190-191)

Kawan, jika kita memerhatikan secara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya peristiwa gerhana bulan, itulah kekuasaan Allah yang pasti membawa pesan ibrah bagi manusia, tak sepatutnya kita lewatkan peristiwa kauni rabbani ini tanpa tafakkur dan muhasabah.

Oleh karena itu, pada saat gerhana seperti ini, kita disunnahkan agar memperbanyak dzikir, takbir, doa, istighfar, sedekah, dan melakukan shalat khusus gerhana, yang dikenal dengan nama shalat al-kusuf atau al-khusuf. Rasululullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda (yang artinya):

“Oleh karenanya, bila kalian melihatnya (gerhana), maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, shalat dan bersedekahlah.” (HR. Muttafaq ‘alaih).

Kamis, 08 Desember 2011

Mengapa Harus Menyerah?

Jika Allah adalah tujuan ...
Mengapa harus kalah atau menyerah pada kelemahan?
Mengapa harus kalah atau menyerah pada keterbatasan?
Mengapa harus kalah atau menyerah pada keputusasaan?
Mengapa harus kalah atau menyerah pada kemalasan?
Mengapa harus kalah atau menyerah pada kesedihan
Mengapa harus kalah atau menyerah pada keletihan tubuh?
Mengapa harus kalah atau menyerah pada tantangan?
Mengapa harus kalah atau menyerah pada cobaan/ujian?
Mengapa harus kalah atau menyerah pada rintangan-rintangan kecil di hadapan Allah?
Haruslah diri terus bertahan, harus tetap menembus gelap, melawan dingin yang merasuk di badan, agar bisa menjemput menjemput fajar. Bukankah surga bukan kado yang dihadiahkan begitu saja?


Takalar, 12 Muharram 1433 H
Sang Pendaki Pelangi


Selasa, 06 Desember 2011

Lelah dan Penat

Lelah dan Penat. Itulah dua kata untuk menggambarkan hal yang akan kulalui beberapa minggu kedepan. Berjuang untuk meuntaskan amanah -pada diri ini- diantara tugas-tugas sekolah yang kian menumpuk. Sebuah amanah yang harus selesai sebelum 'perang' melawan UN dan UAS tepatnya. Ternyata, setelah mengkalkulasikan masih ada '24' dan waktu tersisa tinggal 3 bulan lagi.
Sungguh berat menuntaskan ini di kala harus belajar untuk persiapan ujian. Jasad ini mungkin akan lelah dan letih. Pikiran ini mungkin akan penat. Biarpun demikian, Saya harus terus yakin, pasti bisa selesai. Bukankah dalam Al-Qur'an dikatakan :
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakannya dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya.."(Q.S. Al-Baqarah:286)
Aku juga yakin semua ini adalah salah satu nikmat dari Allah SWT yang tak boleh tidak disyukuri. Semua amanah ini insyaallah akan mendapatkan pahala dan insyaallah akan berguna suatu saat nanti dan kelak. Amin Allahumma.
Surga adalah kado terindah dari sang khalik yang diberikan kepada yang berusaha mendapatkan rahmat-Nya
Dan Amanah ini adalah salah satu jalan untuk meraih rahmat-Nya. Amin
Keep Hamasah!


Takalar, 10 Muharram 1433 H, 10:55 PM
Sang Pendaki Pelangi

Sabtu, 03 Desember 2011

Diawali Salah Paham...

Hari ini, saat ku coba membaringkan diri. Aku teringat akan hal yang pernah ku ucapkan.
Satu tahun lalu tepatnya, saat itu aku tak berfikir bahwa akan banyak hal seperti ini. Aku tak berfikir akan mengalaminya. Hanya langsung terucap dengan penuh keyakinan. Hari demi hari, bulan demi bulan, aku lalui. Hingga sampai suatu hari di empat bulan terakhir....
Diawali oleh sebuah peristiwa kecil yang kemudian menjadi salah paham (aku mungkin salah memahami). Beberapa hari sejak itu, semuanya dimulai. Dan hingga kini aku masih berusaha bertahan walaupun tak bisa memungkirinya. Karena menurutku belum saatnya...
Aku sadar hal itu pasti akan dialami semuanya, hanya tinggal dari diri bagaimana menghadapinya dan aku memilih untuk tetap bertahan, yakin ini jalan terbaik yang akan mengawali... s-e-b-u-a-h ....


Takalar, 3 Desember 2011
Sang Pendaki Pelangi